Obrolan Halu

Ekspresikan dirimu teman!

Ini bukan pasal bagus atau tidak, tapi menjadi bebas dengan pikiranmu sendiri


Haloo!

Ini tentang mimpiku, bukan mimpi yang bersinonim dengan cita-cita, tapi mimpi dalam tidur. Ya, sudah lima bulan berlalu semenjak eksperimen gila mencatat mimpi 40 hari dan hanya berhasil seminggu, tapi kali ini ada yang spesial. Sejak waktu yang tidak tau terakhir kapan, Aku berhasil melihat temanku di mimpiku.

Namanya, Fahmil Ilmi, mirip ya sama yang satunya haha, tapi sifatnya beda banget. Jadi Aku bermimpi bersiap-siap untuk melakukan kegiatan, kemudian di kamar mandi Aku dan adikku Revy sedang mengobrol sambil memegang gawai berwarna coklat yang berbuka tutup seperti gawai jaman dahulu, ketika dibuka terdapat foto Ilmi dan keluarganya. Seketika Aku dan adikku berpindah ke tempat lain, di sebuah rumah bercat abu-abu di bagian dalamnya dengan motir garis vertikal. 

Aku melihat kanan kiri seraya mencari tahu tempat apa ini, dan ada seorang lelaki berambut panjang yang memandu kami ke rumah tersebut dengan alasan ingin mengembalikan gawainya Ilmi. Aku tidak mengenali lelaki tersebut hanya saja dalam mimpiku Aku yakin ia adalah sosok yang Aku kenal. 

Belum dipersilakan duduk, Aku sempat mendengar seseorang menyeletuk "kok Ibu Bapaknya Ilmi jelek banget!" Aku hanya diam, dan tak lama ada kerumunan masuk ke rumah dan terdapat satu orang lelaki paruh baya berpeci putih dan bergigi tonggos marah mendengar celetukan seseorang tadi. Ada satu sosok yang begitu cuek dan dingin menghindari kerumunan, ia memakai kemeja biru telur bebek dan masuk ke kamar. Aku menunjuknya dan memberi tahu Revy perihal lelaki itu adalah Ilmi. Dan benar saja, ia kembali ke ruang tamu dan menyapa kami, tapi kini ia telah memakai peci putih dan tersenyum malu di hadapanku. Tak lama Aku terbangun dari tidurku. 

Sebuah mimpi yang indah bukan, bisa melihat temanmu sendiri begitu nyata. Jika Aku ingat-ingat, Aku tidak terlalu memikirkannya satu hari kemarin, namun Aku sempat membuat sebuah dialog halu dengan diriku sendiri apabila bertemu dengannya di Perpustakaan kelak. Ada sebuah kejadian yang membuatku sangat merasa bersalah, tidak bisa kuceritakan sekarang, masalah ini belum usai. 


Comments

  1. Endingnya mengambang, ya meskipun aku tau kalau batasan mimpi yg admin lalui cuma sampai dibatas tersebut. Coba tidur lagi barangkali mimpinya berkelanjutan.. wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg ada malah si Ibu yg muncul marah2 disuruh masak wkwk

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Song Review - Seandainya (Gita & Paul)

Ngebolang Kuy! Edisi Borobudur

About Me