Ayo Keliling Jogja! Edisi Tamansari Ngayogyakarta

Yogjakarta, siapa yang tak kenal kota yang satu ini. Kota dengan berbagai kebudayaan masyarakat serta kental keanekaragaman. Berawal dari sebuah niat dan tekad saya untuk memberanikan diri berjuang di kota yang banyak diidam-idamkan para pelajar. Awalnya saya hanya ingin menghabiskan waktu untuk fokus pada pendidikan saja, cuman,,,, klo dipikir kok udah satu setengah tahun tapi kaya gak punya pengalaman gini ya hehehe trus apa bedanya sekolah di Jogja sama di tempat lain? hmmm.... maka dari itu saya putuskan untuk mencicil beberapa objek wisata yang ada di Jogja, ya hitung-hitung refreshing otak hihihi. Jika suatu saat ada yang bertanya "kenapa harus di posting di blogg sih?" jawab dengan simple "media pembelajaran kok, siapa tau ada yang tertarik mengkomentari atau sekedar nyapa :v. 

Sekedar info nih, untuk memasuki wilayah Tamansari, anda cukup membayar 5 ribu untuk pengunjung domestik dan untuk yang ingin berfoto-foto ria menggunkan kamera, cukup menambah biaya 3 ribuan aja dan kalian akan berwisata sejarah sepuasnya. Yuk simak! beberapa penjelasan seputar Tamansari yang saya ambil langsung dari brosurnya.




Tamansari merupakan salah satu bangunan bersejarah Keraton Yogyakarta yang terletak 500 meter kearah barat daya Keraton. Arti Tamansari sendiri adalah taman yang indah dan didirikan pada tahun 1758 M oleh Sultan Hamengku Buwana I, sejak awal Tamansari dijadikan sebagai tempat rekreasi dan kolam pemandian atau sering disebut pesanggrahan bagi Sultan Yogyakarta dan keluarganya. Tamansari dibangun sebagai lambang kejayaan raja Mataram. Tamansari juga disebut sebagai Istana Air (Water Castle) yang memiliki nilai arsitektur dan keunikan pada lekukan bangunan dan air yang dikelilingi segaran atau danau buatan dengan wewangian bunga-bunga yang sengaja ditanam di pulau buatan. 

FUNGSI TAMANSARI

1. Sebagai Tempat Pertahanan dan Perlindungan 
Tamansari dulunya berfungsi sebagai tempat pertahanan dan perlindungan terbukti dengan adanya benteng tinggi yang mengelilingi kawasan ini, adanya baluwer  (bastion) yang digunakan untuk menempatkan persenjataan, gerbang atau gapura yang dilengkapi dengan beberapa tempat penjaga, prajurit dan abdi dalem, serta adanya jalan bawah tanah yang menghubungkan beberapa tempat, diantaranya: Margi Inggil→Pulau kenanga→Sumur Gumuling→Gerbang Segaran sisi barat Tamansari.

2. Sebagai Tempat Religius
Bangunan yang difungsikan untuk aktifitas religi dan meditasi bagi Sultan Polu Penembung dan Sumur Gumuling, berada di tengah kolam Segaran. Pulo Panembung berada di selatan Pulo Kenanga dan Sumur Gumjuling berada di barat Pulo Kenanga.

3. Tempat Pesiar atau Rekreasi
Menurut penduduk setempat, dahulu Segaran membentang dari Pulo Kenangan sampai Segaran Pulo Gedong di sisi timur kraton. Air segaran dialirkan dari Bendungan Bendalole di sungai Winangan daerah Pingit barat laut kota melalui parit yang disebut kali Larangan. Indikasi sebagai tempat pesiar atau rekreasi karena adanya beberapa fasilitas seperti umbul, pasiraman, kolam, segaran dan pertamanan.

KOMPLEKS TAMANSARI

Tamansari memiliki empat bagian, yaitu:
1. Danau Buatan yang terletak di sebelah barat
2. Pemandian Umbul Binangun yang berada di selatan danau buatan 
3. Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terletak di selatan bagian ke dua
4. Kompleks Magangan terletak di bagian sebelah timur bagian pertama dan kedua yang meluas dari arah timur sampai tenggara

BANGUNAN TAMANSARI

1. Gedong Gapura Hageng
   
Gapura ini merupakan pintu gerbang utama taman raja-raja yang menghubungkan antara halaman      segi delapan pertama (paseban) dengan halaman segi delapan kedua (Gedong Lopak-Lopak).


2. Gedong Lopak-Lopak

Bangunan Lopak-lopak terletak di tengah-tengan halaman segi delapan kedua, dahulu dfungsikan sebagai tempat mempersiapkan keperluan bagi raja dan kerabat kraton untuk perjamuan buah-buahan ketika sedang berada di Tamansari.

3. Pasiraman Umbul Binangun


Di komples Pasiraman ini terdapat tida kolam yaitu Umbul Muncar, Kolam Kuras, dan Umbul Binangun. Kolam pemandian di area ini dibagi menjadi tiga yaitu Umbul Kawitan (kolam putra-putri raja), Umbul Pamuncar (kolam untuk para selir) dan Umbul Panguras (kolam untuk raja).

4. Gedong Sekawan

Disebut sebagai Gedong Sekawan karena gedung tersebut berjumlah empat (bahasa jawa: Sekawan)., berukuran 5,50 m x 6,50 m dan tinggi keseluruhan 5m. Dimasing-masing depan pintu terdapat trap setengah lingkaran dan selasar di sekeliling gedong. 

5. Gedong Gapura Panggung 

Gedung ini melambangkan tahun dibangunnya Tamansari yaitu 1684 jawa atau kira-kira 1758 M merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan untuk memasuki komplek situs Pasanggrahan Tamansari. 

6. Gedong Temanten 

Bangunan Temanten dahulu sebagai salah satu tempat piket jaga (pecaosan) abdi dalem. Jumlah bangunan tersebut ada dua buah kiri dan kana jalan (simetri). Nama Temanten berkaitan dengan keberadaan gedong tersebut yang jumlahnya dua dan simetri seperti halnya sepasang temanten.

7. Gedong Pengunjukan 

Bangunan iini dahulu sebagai tempat untuk mempersiapkan minuman bagi abdi dalem. Jumlah bangunan tersebut dua buah di kiri dan kanan jalan menuju Gapura panggung, jadi satu pasang (simetris) sama dengan Gedong Temanten.

8. Gerbang Kenari

Gerbang ini merupakan pintu belakang dari Pasanggrahan Tamansari, namun saat ini merupakan pintu depan utama dan gerbang tersebut merupakan satu kesatuan dengan pagar yang membujur arah utara selatan di Jl. Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton.

9. Gerbang Taman Umbulsari

Gerbang ini merupakan pintu menuju lingkungan Gedong Ledoksari, Gedong Blawong, Taman Umbulsari, dan sekitarnya. Letaknya segaris lurus dengan Gedong Malang di sebelah timur dan Gedong Blawong di sebelah barat.

10. Pasarean Ledoksari

Pasarean Ledoksari dahulunya sebagai tempat peraduan Sri Sultan dan garwa (istri). Bentuk atap bangunan model kampung dengan plesteran motif sirap. Ada tiga gugusan bangunan. Keberadaan bangunan pesarean ini terpisah dengan bangunan lainnya, sebagai penghubung terdapat fasilitas bangunan pendukung di kiri kanannya. Untuk memasuki kompleks ini terdapat dua pintu, yaitu selatan dari arah Gedong Blawong dan barat dari Gedong Madaran.

11. Gedong Madaran

Gedung yang dulu difungsikan sebagai tempat untuk menyiapkan konsumsi dan memasak makanan untuk Sultan, istri dan kerabatnya. Indikasi dapur terlihat dengan adanya cerobong asap dari pasangan bata berplester yang terdapat di ruang sisi timur laut dan beberapa struktur menyerupai meja. Bangunan gedong Madaran dibagi menjadi enam ruangan yang masing-masing dihubungkan dengan pintu dan dilengkapi dengan jendela.

12. Pasiraman Umbul Sari

Pasiraman ini terletak satu lokasi dengan Pasarean Ledoksari, sebelah selatan Gedong Blawong, untuk menuju Pasiraman ini dihubungkan sebuah jalan berplester.

13. Gedong Blawong

Gedong yang dipakai untuk mempersiapkan makan bagi Sri Sultan beserta istri dan kerabatnya, letaknya diselatan Pasarean Ledoksari.

14. Gedong Garjitawati

Gedung yang digunakan abdi dalem untuk melaksanakan tugas dari Sri Sultan di lingkungan Pasarean Ledoksari terletak sebelah utara kolam atau Pasiraman.

15. Gedong Carik

Dahulu Gedong Carik digunakan untuk kegiatan kesekretariatan dan kepentingan birokrasi kraton terutama saat Sri Sultan sedang berada di Tamansari. Gedong ini juga merupakan sebuah gerbang untuk memasuki Pasarean Ledoksari dan Gesong Madaran.

16. Pongangan atau Dermaga Peksi Beri (Pongangan Barat)

Pongangan dahulu dijadikan sebagai dermaga bagi Sri Sultan dan keluarganya. Penamaan bangunan ini didasarkan pada hiasan manuk beri di atas pongangan.

17. Pongangan Timur

Memiliki fungsi yang sama seperti Pongangan Barat, namun tempat ini merupakan dermaga yang dikhususkan  untuk perahu abdi dalem. Lokasinya di pagar Segaran sisi selatan timur gerbang menuju urung-urung (jalan bawah tanah).

18. Sumur Gumuling
Dahulu bangunan ini sebagai tempat ibadah atau kepentingan religius, di tempat ini juga terdapat semacam mihrab atau tempat pengimaman, dan terdapat 5 tanjakan yg melambangkan rukun islam serta terdapat beberapa pintu yang melambangkan macam-macam mata angin.

19. Pulo Panembung (Sumur Gumantung)

Berfungsi sebagai tempat semedi atau kontemplasi bagi Sri Sultan, Penembung berasal dari kata tembung/nembung sehingga memiliki arti sebagai tempat untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa. Letaknya di tengah-tengah antara Pulo Kenanga dan Margi Inggil di pagar Segaran sisi selatan.

20. Pulo Kenanga
Bangunan ini merupakan bangunan tertinggi dari yang lainnya dan berfungsi sebagai tempat peristirahatan dan beberapa kegiatan seni, seperti tari dan kerajinan batik. Nama Kenangan karena dahulu terdapat kebun bunga kenanga yang menghiasi halaman gedong tersebut.

Semua ini adalah contoh beberapa bangunan yang terdapat di kawasan Tamansari. Perlu saya infokan juga, untuk bisa menjangkau beberapa bangunan yang letaknya bersebelahan dengan rumah warga dan ada beberapa bangunan yang terletak di bawah tanah, sebagian masyarakat sekitar wilayah Tamansari menawarkan diri untuk menjadi pemandu wisata alis tour guide dan sekaligus jasa potret dengan biaya sukarela, wahh pasti seru banget kan? gak perlu khawatir tersesat deh pokoknya. Jadi tunggu apa lagi?

Selamat berlibur ^^

Comments

  1. Artikel yg menarik.. coba review tempat wisata yg lain donk.. siapa tau bisa buat pertimbangan saat berwisata ke Jogja.. terimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
  2. Terima kasih kak atas kunjungan dan komentarnya, maaf saya masih belajar, mngkin kakakny bisa sharing juga :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Song Review - Seandainya (Gita & Paul)

Ngebolang Kuy! Edisi Borobudur

About Me